Find Your Love - Wapsign.com
Kunjungan Mamaku
aEsMah, kemana saja sih kok sudah sebulan ini baru datangaEt ? tanyaku sengit ketika Mama ku datang mengunjungiku di Bandung.
aEsMama sudah dapat pacar baru ya ? sampe enggak sempet datang ? Pokoknya aku enggak mau kalo Mama dapat Papa baruaEt.
Mama ku terlihat kaget ketika aku marah, padahal beliau baru saja datang dari Jakarta hari JumaE?at sore itu. Tetapi ketika kepalaku di elus-elus nya dan mama mengatakan minta maaf karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan sekaligus juga mengatakan kalau mama tetap sayang dengan ku, perasaan marahku pun jadi luluh.
aEsMasak sih Mas (padahal namaku sebenarnya sih PuraE|. Tapi mama selalu memangggilku Mas sejak aku masih kecil), kamu enggak percaya sama mamaaEt ? aEsMama terlalu sayang padamu, jadi kamu jangan curiga kalau mama pacaran lagiaEt, katanya ter isak sambil menciumi pipiku dan akhirnya kami berpelukan.
Oh iya, sebelum aku melanjutkan ceritaku ini, ingin sebaiknya kuceritakan sedikit background keluargaku.
Aku sekarang ini sedang kuliah di salah satu universitas di Bandung dan sudah semester 6, sedangkan Mama ku masih kerja di salah satu departemen di Jakarta dan usianya sekitar 40 tahunan. Sebetulnya, mamaku ini bukanlah ibu kandungku, tetapi dia adalah adik dari Ibuku. Hal inipun baru aku ketahui sejak aku mulai duduk di bangku SLTA.
Cerita yang kutahu sih, aku di minta dan diasuh oleh adik Ibuku sejak masih bayi. Waktu itu, katanya untuk memancing agar bisa hamil, karena adik Ibuku sudah menikah selama 5 tahun tetapi belum punya anak. Tetapi beberapa tahun yang lalu, adik Ibuku dan yang sekarang kupanggil Mama itu bercerai dengan suaminya, entah kenapa.
Jadi sekarang ini, aku sepertinya lebih sayang dengan mama ku di banding dengan Ibu kandungku sendiri. Maklum saja karena dari bayi aku sudah di asuhnya.
Setelah makan malam, lalu kami berdua ngobrol di ruang tamu sambil melihat acara TV.
aEsMas, rambutmu itu sudah mulai banyak lagi yang putihaE|sini mama cabutinaEt, kata mama yang biasanya selalu mencabuti ubanku bila datang ke Bandung. Segera saja aku bergegas ke kamar untuk mengambil cabutan rambut lalu duduk menghadap kearah TV di lantai sambil sandaran di sofa yang diduduki mama.
Terus terang, aku paling senang kalau mama sudah mulai mencabuti ubanku, soalnya bisa sampai ngantuk.
aEsBanyak betul sih Mas ubanmu ini ?aEt komentar mama sambil mulai mencabuti ubanku.
aEsHabis sihaE|..mama sudah lama enggak kesiniaE|cumin ngurusin kerjaan melulu. aEt
aEsYa sudah, sekarang deh mama cabutin ubanmu sampai habis aEt Kami lalu diam tanpa berkata kata.
aEsMasaE|aE|ngomong2 kamu sudah punya pacar apa belum ? aEt tanya mama tiba2, sambil masih tetap mencabuti ubanku di kepala bagian belakang.
aEsBelum kok MaaE|..masih dalam penjajakanaEt, sahutku.
aEsTuhaE|..kan. Kamu ngelarang mama cari pacar, tapi kamu sendiri malah mau pacaran aEt sahut mama dengan nada agak kesal.
aEsPokoknya, mama enggak mau lho kalau kamu mulai pacaran, apalagi masih sekolah bisa2 pelajaranmu jadi ketinggalan dan berarti kamu juga sudah enggak sayang lagu sama mama aEt, tambahnya
aEsEnggak kok MaaE|.aku masih sayang kok sama mama aEt
aEsSudah selesai mas yang belakang, sekarang yang bagian depanaEt perintahnya. Lalu ku putar duduk ku menghadap ke arah Mama dan tetap duduk dilantai diantara kedua paha mamaku serta Mamapun langsung saja meneruskan mencabuti uban2 ku.
aEsMasaE|.., kamu kan sekarang sudah tambah dewasa, apa enggak pingin punya pacar atau pingin meluk atau dipeluk seorang perempuan ? kata mama tiba2. aEsAtau kamu sudah jadi laki2 yang enggak normal barangkali ya, Sayang ?aEs lanjut Mama.
aEsAh, mama ini kok nanyanya yang enggak2 sih aEs? sambil kucubit paha mama yang mulus dan putih bersih.
aEsHabis nya selama ini kan kamu enggak pernah cerita soal temen wanita kamu, Mas, sahut mama.
aEsAku ini masih laki2 tulen MahaE|. Kalau mama enggak percaya, boleh deh dibuktiin atau di test ke dokteraEs tambahku sambil kuelus elus paha mama. Kata Mama, aku enggak boleh acaran dulu, tambahku.
aEsNaaahaE|.gitu dong masaE|aE|pacarannya nanti nanti saja deh Mas, kalau kamu sudah lulusaEs.
aEsTapi, kamu kan sudah dewasa, apa enggak kepingin meluk dan mencium lawan jenis kamu aEs, tanyanya lagi.
aEsKadang2 sih kepingin juga sih Ma, apalagi banyak teman2 ku yang sudah punya pasangan masing2aE|.tapiaE|.ngapain sih Ma, kok nanya2 gituan ? aEs
aEsYaaE|.enggak apa apa sih, mama cuman pingin tahu saja aEs sahut mama sambil tetap mencari ubanku.
Karena aku duduk menghadap mama dan jaraknya sangat dekat, tanpa kusadari mata ku tertuju kebagian dada mama dan karena Mama ku hanya memakai baju tidur putih yang tipis sekali, maka tetek dan puting susu nya secara transparan terlihat dengan jelas.
aEsMahaE|aE|.. ngapain sih Mama pake baju tidur ini aEs?
aEsLhoaE|.. memangnya kenapa mas dengan baju tidur mama ini ? emangnya kamu enggak suka ya Mas ?aEt tanya mamaku, tanpa menghentikan kerjanya mencabuti ubanku.
aEsEmangnya Mama enggak malu ? aE|aE|.. tuh kelihatan ? aEt sambil kututul puting tetek mama yang terlihat menonjol keluar dari balik baju tidurnya dengan ujung jariku.
aEsHuuuusssaEt, teriak mama kaget. aEsMama kirain kenapa ? wong enggak ada orang lain saja kecuali kamu dan bibi dirumah ini. Lagipula mama kan enggak keluar rumah. Memangnya kamu enggak suka ya Mas ? aEt sahut mama menghentikan kerjanya dan memandang mataku.
aEsWahaE|..ya suka bangeet dong MahaE|. Apalagi kalau boleh megang ? aEt senyumku.
aEsHuussssaE|.. aEt sambil menjundul dahi ku. aEswong kamu ini masih kecil saja aEt tambahnya.
aEsMahaE|. Aku ini sudah mahasiswa lhoaE|.. bukan anak TK lagi, masak sih aku masih kecil ? kalo ngeliat sedikitkan enggak apa apa kan mah ?aE|.. boleh kan Mah ? aEt rengekku.
Mama tidak segera menjawab dan tetap saja meneruskan mencabuti ubanku seolah olah enggak ada apa-apa.
Setelah kutunggu sebentar dan mama tidak menjawab atau melarangku, akhirnya kuberanikan untuk menjulurkan tanganku kearah kancing baju tidurnya didekat dadanya.
aEsSebentar aja lho Mas ngelihatnya aEt ujarnya tanpa menghalangi tanganku yang sudah melepas 3 buah kancing bajunya.
aEsAduh MahaE|..putih betul sih tetek mamaaEt komentarku sambil membuka baju tidurnya sehingga tetek mamaku tersembul keluar. Aku enggak tahu ukurannya, tetapi yang pasti tidak terlalu besar sehingga kelihatan tegang menantang serta berwarna merah gelap di sekitar puting nya.
aEsSudah ah Mas, tutup lagi sekarang aEt katanya sambil tetap mencabuti ubanku.
aEsLhoaE|. Kok malah bengong, tutup dong Mas ? aEt katanya lagi ketika kata kata mama enggak aku ikutin dan tetap memandang kedua tetek mama yang kupandang begitu indah.
aEsBentar dong MahaE|.. aku belum puas nih Mah, melihat tetek mama yang begitu indah ini. Boleh ya Mah pegang dikit ?aEt
aEsTuh kanaE|.. Mas ini sudah ngelunjak. Katanya tadi cuman mau ngelihat sebentar, eeeh sekarang pingin pegang. aEt sahut Mama sambil tetap melanjutkan mencabut ubanku. aEsSebentar aja lho aEt sahutnya tiba2 ketika melihatku hanya bengong aja mengagumi tetek mama.
Setelah Mama mengizinkan dan dengan penuh keraguan serta tanpa berani melihat wajah Mama, segera saja kuremas pelan kedua tetek mama dengan kedua telapak tanganku.
AahhaE|.sungguh terasa halus dan kenyal tetek mama, gumanku dalam hati. Lalu kedua tetek mama ku elus2 dan ku remas2 dengan kedua tanganku.
Karena asyiknya meremasi tetek mama, baru aku sadar kalau tangan mama sudah tidak lagi mencabuti ubanku lagi di kepalaku dan setelah kulirik, ternyata mama telah bersandar di sofa dengan mata tertutup rapat, mungkin sedang menikmati nikmatnya remasan tangan ku di tetek nya.
Melihat mamaku hanya diam saja dan memejamkan matanya, lalu timbul keberanianku dan segera saja kumajukan wajahku mendekati tetek kirinya dan mulai kujilat puting teteknya dengan ujung lidahku.
Setelah beberapa kali teteknya kuremas dan tetek satunya kujilati, kudengar desahan mama sangat pelan ssshhhaE|.ssssshhhhaE|.aaaahhaE|..maaaassaE|.suuuuaE|daaaahh.
Desahan ini walaupun hampir tidak terdengar membuat ku semakin berani dan jilatan di puting teteknya dan kuselingi dengan hisapan halus serta remasan di tetek mama sebelah kanan pun kuselingi dengan elusan elusan lembut.
Tiba2 saja terdengar bunyi aEsklingaEt di lantai dan itu mungkin cabutan ubanku yang sudah terlepas dari tangan mama, karena bersamaan dengan itu, terasa kedua tangan mama sudah meremas remas rambutku dan kepalaku di tekannya kearah badannya sehingga kepalaku sudah menempel rapat di tetek mama dan nafasku pun sedikit tersengal. Desahan dari mulut mamaku pun semakin keras ssssshhhaE|.. ooooohhaE| aaaaahhh aE|aE|.. maaaaaassssaE|.
Desahan yang keluar dari mulut mamaku ini menjadikan ku semakin bersemangat dan kugeser kepalaku yang sedang dipegangi mama kearah tetek yang satunya dan tangan kananku kuremaskan lembut di tetek kiri mama dan tak henti2 nya desahan mama terdengar semakin kuat dengan nafas cepat.
MaaasssaE|..aaaaahhhaE|.maaaaassaE|aE|sssshhaE|..aE|aaaaahhhaE|.ooooohhaE| MaaaaaasaE|., desah mama dengan keras dan tubuhnya meliuk liuk, seraya mendekap kepalaku sangat kuat sehingga wajahku tenggelam kedalam teteknya. AaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhaE|aE|teriaknya dan diakhiri dengan nafasnya yang cepat dan ter sengal sengal.
aEsMaaas, mama lemes sekali aEt, kata mama dengan suara yang hampir tidak terdengar dengan nafasnya yang masih tersengal sengal. aEsMaassaE| tooloong bawa mama ke kamaraEt, tambahnya dengan nafasnya yang masih cepat.
aEsAyoooo MaasaE|.cepat bawa mama ke kamar aEt katanya lagi dan tanpa berfikir panjang akhirnya kubopong mama dan kuangkat ke tempat tidurnya dan dengan hati2 ku tidurkan terlentang di tempat tidurnya dan mata mama masih tetap merem tapi nafasnya yang cepat sudah sedikit mereda.
Aku enggak tahu harus berbuat apa, jadi aku hanya tiduran saja disamping mama sambil ku elus elus dahi yang berkeringat dan rambutnya serta pandanganku tidak pernah lepas dari wajah mama karena takut terjadi apa2, tapi sering juga mataku tertuju ke tetek mama yang menyembul keluar dari baju tidurnya yang terbuka. Nafas mama makin lama semakin teratur.
Tak lama kemudian mata mama mulai terbuka pelan2 dan ketika melihatku ada disampingnya, mama tersenyum manis sambil tangannya dieluskan ke wajahku.
aEsKenapa MahaE|aE|. Aku sampai takut aEt kataku sambil kuciumi tangan yang sedang memegang wajahku.
aEsMama lemes sekali sayangaE|.. kaki mama gemetaran, tolong kamu pijitin mama aEt perintahnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.
Tanpa membantah, segera saja aku berpindah ke dekat kaki mama dan ketika kedua kakinya di geser kearah berlawanan, lalu kutempatkan dudukku diantara kedua paha mama yang sudah terbuka lebar. Kulihat mama sudah menutup matanya kembali.
Penisku yang tadi sudah tidur karena rasa takut, kembali mulai bangun ketika baju tidur mama yang tersingkap dan cd nya terlihat jelas. Benar-benar merupakan pemandangan yang sangat indah, pahanya yang putih mulus serta padat berisi itu membuat jantungku serasa mau copot.
Karena enggak pernah tahu bagaimana caranya memijat, akhirnya kedua tanganku kuletakkan di kedua paha mama dan ku pijit2 dari bawah ke atas. Aku enggak tahu, apakah pijitanku itu enak apa tidak, tetapi kelihatannya mama tetap memejamkan matanya tanpa ada protes. Demikian juga ketika kedua tanganku kosodokan di cd nya beberapa kali, mama pun tetap diam saja.
Memang godaan syahwat bisa mengalahkan segalanya. Penisku pun sudah begitu tegang sehingga kugunakan salah satu tanganku untuk membetulkan arahnya keatas agar tidak terasa sakit.
aEsMahaE|..celana mama mengganggu nihaE|. aku buka saja ya mah ? aEt tanyaku minta izin sambil memandang ke arah nya.
Mama enggak segera menjawab, tapi kuperhatikan mama mengangguk sedikit.
Tanpa berlama lama walaupun aku masih ragu, segera kutarik turun cd nya dan ketika bagian bawah pantat mama sulit kutarik, mama malah membantunya dengan mengangkat badannya sedikit sehingga cd nya dengan mudah kupelas dari kedua kakinya. Lalu sekalian saja kulepas beberapa kancing baju tidur nya yang tersisa dengan salah satu tanganku dan dengan cepat, kupelas juga kaos dan celana yang melekat di tubuhku.
Sambil kembali kupijati paha mama, mataku enggak lepas memandang mem*k mama yang baru pertama kali ini kulihat. Bulu jembutnya terlihat hanya beberapa lembar sehingga bentuk mem*knya terlihat dengan jelas dan dari celah bibirnya kulihat sudah ber air. Detak jantungku menjadi kian kencang terpacu melihat bagian-bagian indah milik mamaku.
Karena enggak tahan cuma memelototi lubang kenikmatan mama, lalu ku selonjorkan badanku kebelakang sehingga wajahku pun sudah berada tepat diatas mem*k mama tapi tanganku pun masih memijati pahanya walaupun itu hanya berupa elusan elusan barangkali.
Awalnya sih aku hanya mencoba membaui mem*k mama dengan hidungku. Ah, ada bau yang meruap asing di hidungku, segar dan membuatku tambah terangsang. EeehaE|. Kuperhatikan mama tetap tenang saja, walaupun nafas nya sudah lebih cepat dari biasanya.
Ketika lidahku mulai kumainkan dengan menjilat di seputar belahan bibir mem*k nya yang sudah terlihat basah dari tadi dan terasa asin tapi enak, pinggul mama tergelinjang keras sehingga hidungku basah terkena cairan mama.
aEsAduuuuhaE|MasaE|aEt teriak mama tiba2 dengan suara serak dan tersendat sendat diantara nafasnya yang sudah memburu. Mama kembali diam dan aku artikan mama setuju saja dengan apa yang aku lakukan dan walaupun kedua tangannya memegangi kepalaku.
Tanpa minta izin, segera saja jari-jariku kugunakan untuk membuka bibir vagina dan memainkan bibir vagina serta daging kecil yang sudah menyembul dari sela-sela bibir vaginanya. aEsAduuuuuhaE|aE|.aaaaaahaE|..aaahhh ..maaaaasaE|aEt, kudengar desahan mama agak keras.
Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah semakin membasahi vagina mama yang indah itu. Betapa nikmat rasanya, apalagi dengan desahan mama yang semakin lama semakin keras, membuatku semakin bersemangat dan mulai kujilati, kuendus dan kumasukkan hidungku kedalam vaginanya serta kumainkan lidahku di lobang mem*k mama.
Mungkin karena keenakan, desahan mama sudah menjadi erangan yang keras dan rambut kepalaku pun sudah diremas remas mama seraya di tekan tekannya kepalaku dan pantatnya pun digoyangnya naik turun sehingga seluruh wajahku terasa basah semua terkena cairan yang keluar dari mem*k mama. Aku terus saja memainkan lidahku tetapi tidak berapa lama kemudian bisa kurasakan goyangan tubuh mama semakin cepat dan nafasnya pun sudah terdengar cepat dan keras sekali. Tubuh mama mengejang dan akhirnya dia mendesah keras maaaasaE|..addduuuuhaE|.aaaaaahaE|..maaasaE|ssssssshaE|. teee..ruuuuusss..maaas, sambil kepalaku ditekannya dalam dalam kearah mem*knya. Lalu mama terkapar melepas tangan nya dari kepalaku dengan nafas ngos2an yang cepat dan aku yakin sekali kalau mama sudah mencapai orgasmenya lagi.
Tanpa disuruh aku segera naik dan tiduran miring menghadapnya disamping mama yang terlentang dengan nafasnya yang masih cepat.
aEsAduuuhaE|maaas, kamu nakal sekali ya ? kamu bikin mama jadi keenakan sampe lemes sekali aEt katanya setelah nafasnya agak normal sambil memencet hidungku.
aEsMahaE|.. booo leeeh enggak aaaa kuuuu ? aEt tanyaku tapi enggak berani meneruskan kalimatnya, sambil ku usap2 dahi mama yang masih berkerigat. Mudah2an saja mama mengerti maksudku itu, soalnya penisku sudah tegang sekali.
aEsjangan ya sayangaE|..aEt jawab mama seraya mengecup pipiku dan jawaban itu tentu saja membuatku menjadi sedikit kecewa.
Mungkin mama melihat perubahan wajahku dan karena merasa kasihan, lalu katanyaaE|.. aEsMas, boleh dehaE|.tapi hanya digesek gesekin saja ya di luar ?aEt. Mendengar jawaban itu, membuat hatiku agak lega, yahaE|.dari pada enggak boleh sama sekali, padahal rasa kepinginku sudah sampe diujung.
aEsSini sayangaE|aE|naiklahaEt, lanjut nya sambil meraih tubuhku untuk naik di atas tubuh mama dan dari rasa sentuhan dikakiku, terasa mama juga sudah membuka ke dua pahanya, tapi tidak terlalu lebar.
Tanpa berkata kata, lalu kunaiki tubuh mama dengan penisku yang sudah siap tempur dengan kepalanya yang mengkilap tegang. Tangan mama sudah memegangi penisku dan mengarahkan batang kemaluanku ke mem*knya. Lalu, penisku yang sedang dipegangnya di gesek2an keatas dan kebawah secara perlahan lahan di mem*knya yang memang sudah licin dan kupergunakan kesempatan ini untuk menjilati leher mama.
Aku pun harus bersabar sedikit dan menunggu agar nafsu mama naik kembali karena sentuhan penisku dimem*knya dan jilatan2 ku di lehernya. Sesekali kuperhatikan wajah mama dan kulihat mama sedang memejamkan kedua matanya yang mungkin sedang menikmati gesekan2 penisku di mem*knya.
Suatu ketika, mama menghentikan gerakan tangannya dan melepaskan pegangan tangannya di penisku.
Kedua tangan mama lalu memegangi kepalaku dan melepaskanku dari dadanya yang sedang kujilati serta memandangku dengan mata sayu.
aEsGimanaaE|.. sayangaE|.? Enak enggak ?aEt tanyanya.
aEsYa enak dong maaaahaE|aE|tapiiiiiiiiaE|..aEt jawabku di telinganya tanpa berani meneruskan.
aEsTapiaE|..kenapa Maaas ?aE? Tanya mama pura2 enggak mengerti kata2ku tadi.
aEsBooaE|.. leh ya maaaah dimasukin aEt? jawabku agak gugup didekat telinganya lagi.
Belum sampai kata2 yang aku ucapkan itu selesai, terasa ibu telah berusaha merenggangkan ke dua kakinya pelan2 lebih lebar lagi dan kulihat ibu tidak berusaha menjawab, tapi malah terus menutup matanya.
Dengan tanpa melihat, karena aku sibuk menjilati telinga dan leher mama dan kedua tangan mama hanya dipelukannya di punggungku, kutekan pantatku sedikit dan mama lalu menggeser pantatnya sedikit saat penisku sudah menempel di mem*knya, sepertinya mama yang memang sudah lebih berpengalaman, sedang berusaha menempatkan lobang mem*knya agar penisku mudah memasukinya.
Ketika mama sudah tidak menggerakkan tubuhnya lagi, pelan2 kutekan penisku ke mem*k mama, tetapi sepertinya kepala penisku terganjal dan tidak mudah masuk atau mungkin salah tempat, walau aku tahu mem*k ibu sudah basah sekali dari tadi.
Tetapi ketika kuperhatikan wajah mama yang lagi merem itu, sepertinya mama agak menyeringai, mungkin sedang menahan rasa sakit sewaktu penislku kutekan ke mem*knya.. aEspeel.. laaan.. pelaaanaE|sayyyyaE|.aaang, saaa…kiiitt, mama sudah lama enggak pernah lagiaEt, kudengar bisik mama didekat telingaku. Karena kasihan mendengar suara mama yang kesakitan, segera saja kuangkat pelan2 penisku tetapi tangan mama yang dari tadi ada di punggungku sepertinya berusaha menahannya.
aEsNggggakaE|aaappaE|.paa aapaaE|.MaaasaEt terdengar bisik mama lagi. Aku nggak menjawab apa2, tetapi kemudian terasa tangan mama sepertinya menekan pantatku, mungkin menyuruhku untuk mencoba memasukan penisku, lalu kutusukkan lagi saja penisku pelan2 ke mem*k mama dan aE|..ssssrreeeeeeeetaE|.,., terasa kepala penisku seperti menguak sesuatu yang tadinya tertutup rapat dan langsung saja kuhentikan tusukan penisku ke mem*k mama, karena terlihat mama menyeringai menahan sakit dan terdengar lagi mama merintih aEsaE|.AduuuuhhaE|aE|.maaaaasaE|..aEt sambil kedua tangannya menahan punggungku sedikit dan kembali tekanan pantatku kebawah segera kuhentikan. Aku jadi kasihan melihat wajah mama selalu menyeringai seperti kesakitan.
Tetapi beberapa saat kemudian, aEsteken lagi maasaE|.tapi pelan pelan yaaE| aEs sambil kedua tangan mama menekan pantatku pelan2, langsung saja aku mengikuti tekanan tangan dipantatku menekan pelan2 dan tiba2 aE|.. sssrrrrreeettaE|.bleesssaE|.., terasa kepala penisku masuk ke mem*k mama. aEs…Maaaaasss….aEt teriak mama pelan bersamaan dengan masuknya kepala penisku.
aEsSudahaE| maaassaE|..suuuuukkaE|.saaaaE|. yaang…aEt, lanjutnya sambil melepas nafas panjang tapi tangan mama malah menahan tekanan pantatku.
Aku diamkan sebentar pergerakan penisku sambil menunggu reaksi mama, tetapi dalam keadaan diam seperti ini, aku merasa penisku sedang terhisap kuat di dalam mem*k mama dan tanpa kusadari terucap dari mulutkuaE|..aEtMaaahaE|…maaahaE|…terraE|.uuusssaE|.MaaahaE|enaaaaak.
Saking enaknya, aku sudah nggak memperhatikan tangan atau wajah mama lagi, lalu kegerakkan pantatku naik turun pelan2 dan mamapun mengimbanginya dengan mengerakkan pantatnya seperti berputar-putar. Maaasss..teeraE|…ruuus. maaas..enaaakk..aduuuhhh…enakkk..maaaas.., kudengar kata2 mama terbata-bata dan kubungkam bibir mama dengan mulutku sambil lidahku kuputar didalam mulutnya, serta kedua tanganku kucengkeram kuat diwajah mama..
Sedang kan kedua tangan mama masih tetap di posisi pantatku dan menekan pantatku apabila pantatku lagi naik. Goyangan dan gerakan aku dan mama semakin cepat dan kudengar bunyi.crreeettt…creeettt..creeetttt.secara teratur sesuai dengan gerakan naik-turunnya pantatku serta bunyi suara mama ….hhmmm…aaaahhhh.. aaahhh….yang nggak keluar karena bibirnya tertutup bibirku.
Tiba2 saja mama menghentikan gerakan tubuhnya dan mengatakan aEsberhenti sebenar sayaaaang aEt.
aEsKenapa Ma ? aEt
aEsMaasssaE|toloong cabut punyamu. duluuu, mama mau mengelap punya mama supaya agak kering sedikit, biar kita sama sama enak nantinyaaEt, katanya.
Bener juga kata Mama, kataku dalam hati, tadi mem*k Mama terasa sangat basah sekali. Lalu pelan2 kont*lku kucabut keluar dari mem*k Mama dan kuambil handuk kecil yang ada di tempat tidur sambil kukatakan aEsMaaam, biar aku saja deh yang ngelap..boleeehkan aE| Maaam aEt ? aEsTerserah aE|.kamuuuaE|..dehaE|maasssaEt, jawab Mama pendek sambil membuka kedua kakinya lebar2 dan aku merangkak mendekati mem*k Mama dan setelah dekat dengan mem*k Mama, lalu kukatakan… aEsaku. bersihkan. sekarang.yaaaa..maaaaaaEt ? dan kedengar Mama hanya menjawab pendek aE|. aEsboleeeh.sayaaaang aEt. Lalu kupegang dan kubuka bibir mem*k Mama dan..kutundukkan kepalaku ke mem*knya lalu ku jilat jilat itil dan belahan mem*k mama dan pantat Mama tergelinjang keras mungkin karena kaget sambil berseru.. aEsMaaas aE|.. kamuuu.. nakaaaal . …yaaaaaaEt. Tanpa menjawab, aku teruskan isapan dan jilatan di semua bagian mem*k Mama dan membuat Mama menggerak gerakkan terus pantatnya dan kedua tangannya kembali menekan kepalaku. Beberapa saat kemudian, terasa kepalaku seperti ditarik Mama sambil berkata, aEsMaas…sudaaaah..sayaaaaang…mama nggak tahaaaaaanaE|. Kalau kamu gituin terusaE|..sini..yaaaangaEt. Lalu kuikuti tarikan tangan Mama dan aku langsung naik diatas badan Mama dan setelah itu kudengar mama seperti berbisik di telngakuaE|. aEsmas,…masukiiiin..lagi.. punyamu..sayaaangaE|mama.sudah.nggaaak.tahaaaaan..yaaangaEt dan tanpa membuang-buang waktu, kuangkat kedua kaki Mami dan kutaruh diatas pundakku sambil ingin mempraktekkan seperti apa yang kulihat di blue film yang sering kulihat dan sambil kupegang batang kont*lku, kuarahkan ke mem*k Mama yang bibirnya terbuka lebar lalu kutusukkan pelan2, sedangkan mama dengan menutup matanya seperti pasrah saja dengan apa yang kuperbuat. Karena mem*k Mama masih tetap basah dan apalagi baru ku jilat dan kuisap-isap, membuat mem*k mama semakin basah sehingga sodokan kont*lku dapat dengan mudah memasuki lobang mem*k Mama.
Mama mulai meggerakkan pantatnya naik turun mengikuti gerakan kont*lku yang keluar masuk mem*knya.
aEsMasaE|.terus teken yang kuat aEt desah mama dan tanpa perintah kedua kalinya, akupun menggenjot mem*knya lebih kuat sehingga terdengar bunyiaE|crrooooootaE|..crrooootttaE|croooott, mungkin akibat mem*k mamaku yang sudah basah sekali. aEsAyyoooaE|.maaasss aEt serunya lagi dengan nafasnya yang sudah tersengal sengal.
aEsMaasaE|turunkan kaki mama aEt mintanya dan sambil kont*lku masih kusodok sodokkan kedalam mem*k mama, satu persatu kakinya ku turunkan dari bahuku dan akupun sudah menempel tubuh mama serta mama mulai menciumi seluruh wajahku sampai basah semua..
Nggak lama kemudian gerakan pantat mama yang berputar itu semakin cepat dan kedua tangannya mencengkeram kuat2 di pantatku dan…tiba2 mama melepas ciumanku serta berkata tersendat sendat agak kerasaE|.. MaaaaassssaE|.. mamaaE|.. haam.. piirraE|..maaaas… aa… yyoooo ..maassaE|.cepppaaaat.., moment ini nggak kusia siakan, karena aku sudah nggak kuat menahan desakan pejuku yang akan keluaraE|. AyyoooaE|maaaahaE|aE|aduuuh..maaah…, sambil kutekan kont*lku kuat2 kedalam mem*k mama dan kurasakan cengkeraman kuat kedua tangan mama di pantatku makin keras dan agak sakit seakan ada kukunya yang menusuk pantatku.
Kuperhatikan mama dengan nafas yang masih ter engah2 terdiam lemas seperti tanpa tenaga dan kedua tangannya walau terkulai tapi masih dalam posisi memelukku, sedangkan posisiku yang masih diatas tubuh mama dengan kont*lku masih menancap semuanya didalam mem*knya.
Karena mama hanya diam saja tapi nafasnya mulai agar teratur, aku berpikir mama mau istirahat atau langsung tidur, lalu kuangkat pantatku pelan2 untuk mencabut kont*lku yang masih ada di dalam mem*k mama, eeehh…nggak tahunya mama dengan kedua tangannya yang mash tetap di punggungku dan memiringkan badannya sehingga aku tergeletak disampingnya lalu dengan matanya masih terpejam dia berguman pelan…Maaas…bii.aarkan..masaE|.biarkan punyamu itu dida..laaamm…sebentar. rasanya..enak.ada yang mengganjel didalam…sambil mencium bibirku mesra sekali dan…kami terus ketiduran sambil berpelukan.
Entah berapa lama aku sudah tertidur dan akhirnya aku terbangun karena aku merasakan ada sesuatu yang menghisap hisap kont*lku. Ketika kulihat jam diding, kulihat sudah jam 5 pagi dan kulihat pula mamaku sudah berada di bagian bawah lagi asyik mengulum dan mengocok ngocok kont*lku. Aku pura2 masih tidur sambil menikmati kuluman mulut mama di kont*lku. Mama mengulum kont*lku dan memainkan dengan lidahnya, aku terasa geli.
Sambil mengulum, terasa kelembutan jari jemari mama mengusap dan membelai batang kont*lku. Diusap dan diurutnya keatas dan kebawah. Terasa mau tercabut batang kont*lku diperlakukan seperti itu. Aku hanya mendesis geli sambil mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar biasa.
Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Lidah mama mengusap-usap pangkal pahaku, terus menyusur ke paha dan terus naik lagi ke buah zakar, ke batang kont*lku, ke kepala kont*lku, enuaaaknyaa.
Tetapi lama lama tidak tahan juga sehingga mau tak mau pantanku pun mulai kugerakkan naik turun dan yang membuat mama nengok kearahku dan melepas kuluman di kont*lku tapi tetap masih memeganginya.
aEsSudah bangun saayaaang. aEt katanya dengan suara lembut.
aEsTeruuusaE|maaahaE|enaaaaakkaE| aEt, kataku dan kembali mamaku mengulum kont*lku sehingga terlihat kont*lku keluar masuk mulut mama. Setelah beberapa lama kont*lku dikulumn dan mengurut batang kont*lku, tiba tiba saja mama lalu melepas kont*lku. Kini, lidah mama sudah naik menyusuri perutku, menjilat-jilat pusarku, terus naik lagi ke dada kanan, melumuri puting susu kananku dengan air liur yang hangat, lalu ke leher, dan akhirnya ke mulutku.
Lidah mama ketika memasuki mulutku, kugigit sedikit dengan gemasssss… Tiba-tiba, aduuhhhh…aku merasa batang kemaluanku memasuki jepitan daging hangat, kenyal dan berlendir….mem*k mama. Rupanya saat mulutku asyik menikmati lidahnya, mama menyodokkan vaginanya ke kont*lku yang memang sudah tegang sekali. Tanpa mengeluarkan lidahnya dari mulutku, mama mulai menekan pantatnya ke bawah. Blesssss…. kont*lku menerobos masuk kedalam mem*k mama. Hangat rasanya.
Mama terus melakukan gerakan memompa aE|. aduhhhhh batang kont*lku merasakan elusan dan remasan dinding mem*k mama.. Akupun menggelepar sehingga lidah mama keluar dari mulutku. Tapi lidah mama terus mengejar mulutku, sehingga bisa kembali masuk ke dalam mulutku. Sementara pantatnya tetap memompa dan tedengar bunyia aE|.crooot..croottaE|.croott. aEsAduhhhh aE|aE|.enaaaknya aEt Seruku tanpa sadar.
aEsEnaaakaE|.sayaaaaang aEt, Tanya mama.
aEsTeeeaE|rruuuussaE|maaaaah aE|aE| enaak sekaliaEt
Tiba-tiba saja mama melepaskan mulutnya dari mulutku. Lalu tangan mama diletakkan dan bertumpu di dadaku, serta mulai naik turun memmompa dan memutar-mutar pantatnya. SerrrraE|..serrraE|.seeeeerraE|. batang kont*lkupun serasa ikut terputar seirama dengan putaran pantat mama. aEsAddduuuuuuhhhhaE|. maaaaah, aku nggak tahaannn nih…. aEt desisku.
Mama kelihatannya tidak ambil pusing dengan rintihanku, dia tetap memutar, memompa, memutar, memompa pantatnya, tapi nafasnya pun sudah begitu cepat.
Tetek mama yang ada dihadapanku pun juga ikut tergoyang-goyang seirama dengan gerakkan tubuhnya dan kuremas remas keduanya dengan tanganku.
Sekitar beberapa menit aku terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa, sampai akhirnya ketika ibu mulai mengubah posisi dengan membalik tubuhku sehingga aku sekarang sudah berada diatas tubuh mama dan nafas mama kuperhatikan sudah begitu cepat.
aEsMaaaasaE|.ceeepaaaataE|.teken yang kuaE|aaaaat maaassaE|aEt, perintahnya sambil memeluk punggungku erat erat serta menggerakkan pinggulnya naik turun dengan cepat sehingga membuat kont*lku terasa sedikit ngilu.
aEsCeeeaE|.paaaataE|.maaaas aEt serunya lagi dengan nada suara yang cukup keras seraya tangannya mendekap punggungku kuat2. Mingkin mama sudah mendekati orgasme nya barangkali, padahal akupun sudah hampir tidak kuat menahan air maniku agar tidak keluar.
aEsIniaE|maaaahaE|.iniaE|tahan yaaa maaah aEtsahutku seraya kugenjot mem*k mama kuat2 beberapa kali.
aEsTer..rrruss..saaaaE|yangaE|terruuuus. aEtkatanya lagi dengan gerakan pinggulnya semakin liar saja.
aEsMaaahaE|maaaaaaahaE|.aku gaaaaakaE|tahaaaaan lagiiiiiiiaE|. aEtteriakku kuat2 dan kutekan kont*lku lebih kuat lagi kedalam mem*k mama dan crreeetaE|aE|creeetaE|.creeetaE|aE|.air maniku akhirnya jebol dan menyemprot kuat kedalam mem*k mama dan mungkin setelah menerima semprotan air maniku akhir nya mama pun berteriak aEsMaaaaassssaE|aE|aE|mamaaE|aE|juuuuaE|gaaaaaaaaaEt, teriaknya sambil merangkulkan kedua kakinya kuat2 dipunggungku dan cengkeraman tangannya pun membuat punggungku terasa sakit.
Akupun akhirnya menjatuhkan tubuh ku disamping mama dan sama2 terengah engah kecapaian.
Setelah nafas kami mulai teratur, sambil memelukku mama berkata serasa berbisik dekat telingaku.
aEsEnaaak..maaaaaasss ?aEt
aEsEnaaak sekali maaaahaE| aEt.
aEsMaasssaE|.jangan sampai ada yang tahu soal ini yaaaa ? Kamu kan bisa jaga rahasia kita ya aEtkata mama.
aEsIya maaahaE|. aEt
aEsDan satu lagiaE|.. aEt, kata mama sambil memandangku tajam.
aEsApa itu MaaahaE|. aEt
aEsYang ini punya mamaaE|aE|jangan kamu kasihkan orang lain ya ? aEtkatanya seraya mencengkeram kont*lku yang lagi tidur kecapean dan mengelus elusnya.
aEsJanji ya.. saaaaaE|yangaE|. aEtTambahnya lagi.
aEsAsal ini semua juga buat saya ya Maaah. aEtsahutku sambil kuremas mem*k mama dan kueluskan jariku dibelahan mem*k mama yang masih terasa basah oleh air maniku.
Akhir nya kami tertawa berbarengan dan tiba2 saja ada ketukan di pintu kamar aEsBuuuuaE|aE|sudah siangaE| aEt. Rupanya ketukan dari pembantu karena saat itu sudah jam 9.00 pagi.
Setelah itu, mama selalu tidak pernah absen mengunjungiku di Bandung atau kalau mama berhalangan, maka akulah yang datang ke Jakarta
← Back || Exit →
Home
Cerita Terbaru & Terpanas!
01/05/11
Online :1
Hari ini :4
Minggu ini :81
Bulan ini :4
Total :647